PEKANBARU - Tim medis RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau yang kini menangani bayi berkepala dua menyebutkan sebenarnya bayi yang lahirnya kembar siam itu bisa lahir dengan normal.
Akibat selama masa kehamilan bayi kembar siam yang istilah kedokterannya Conjoined Twins Parapagus Dischepalus Tetrabachilus itu kurang perhatian dan gizi sehingga terjadi pendempetan.
"Bayi bisa berkepala dua karena kurangnya asupan gizi, protein, dan kurang dijaga saat proses kehamilan," kata dokter spesialis anak Tubagus Odih di Pekanbaru, Senin,(27/7/2009).
Dewi Robinar, dokter ahli anak menambahkan, bayi dempet terjadi karena gagalnya dua embrio yang tidak berpisah saat masa kehamilan berusia tiga minggu. "Hal itu menyebabkan bayi yang seharusnya lahir kembar malah menyatu," katanya.
Sampai saat ini bayi tersebut masih dalam perawatan khusus di ruang Perimatologi RSUD Arifin Ahmad di bawah pantauan delapan dokter spesialis. Menurut tim dokter, bayi yang memiliki kelainan langka itu tidak bisa dipisahkan. Pasalnya, bayi tersebut hanya memiliki satu tubuh walaupun berdasarkan foto rontgen memiliki dua tulang punggung. Namun tetap saja tidak bisa dioperasi. okezone.com