
Tsunami telah merampas kehidupan Rian. Tinggal sebatang kara tanpa keluarga, kini dia harus mengais rezeki dari kaki ke kaki.
Bocah itu memasuki sebuah warung kopi di kawasan Taman Sari, Banda Aceh. Matanya menatap tiap sudut yang diisi pengunjung, kemudian didekatinya untuk menawar jasa menyemir sepatu.
Begitulah aktivitas Rian Saputra (13) saban hari. Usai berstatus yatim piatu, hidupnya berubah 180 derajat. Rian jadi anak liar setelah ditinggal kedua orangtuanya yang raib ditelan musibah tsunami lima tahun silam.
Bermodal sepeda hibah seorang dermawan dan sebuah kotak berisi perkakas semir sepatu, dia berpetualang dari satu warung ke warung lainnya di Banda Aceh, untuk mengais rezeki tiap hari. Pendidikannya pun rela dikorbankan.